Wow, Ini 7 Fakta Tentang Lubang Hitam! Kamu Sudah Tahu?
Oleh Freelancer, 11 Feb 2020
LintasDetik.com - Pernah Anda membayangkan, suatu tempat dimana seluruh benda, terserap dengan sangat kuat, bahkan planet, bulan, maupun cahaya tidak bisa luput.
Gambaran di atas, adalah seperti suatu lubang hitam/black hole. Lantas, muncul dalam benak kita, bagaimana suatu lubang hitam, akhirnya bisa terbentuk? Langsung saja, berikut 7 fakta-nya, seperti yang kami kutip dari Brainberries.
1960-an, Pertama Kali BlackHole ditemukan
Cygnus X-1, adalah lubang hitam yang pertama kali ditemukan pada tahun 1960-an. Meskipun begitu, pada awalnya, selama kurang lebih satu dekade, Cygnus X-1 belum diidentifikasi sebagai lubang hitam. Bayangkan, ukuran Cygnus X-1 sepuluh kali lebih besar dibandingkan dengan ukuran Matahari. Cygnus X-1 mengakibatkan bintang yang berada di dekatnya, 'berdarah-darah' karena emisi sinar X yang dikeluarkannya. Padahal, bintang ini berukuran sekitar dua puluh kali lebih besar dibandingkan dengan Matahari.
Berwujud Tidak Kasat Mata
Tidak ada cahaya satupun yang dapat menghindari lubang hitam. Artinya, tidak mungkin bila lubang hitam di-observasi dengan suatu instrumen tertentu, termasuk melihatnya.
Lantas, bagaimana NASA mempelajari lubang hitam, jika begitu?
NASA mempelajari efek yang terjadi di lingkungan sekitarnya agar benar-benar bisa melihat lubang hitam. Lubang hitam mengakibatkan bintang-bintang 'terkoyak' karena tarikan besarnya. Saat suatu bintang terkoyak karena lubang hitam, materi bintang tersebut menjadi lebih panas dan lebih terang, serta bersinar dalam sinar X.
Lubang Hitam Memiliki Berbagai Ukuran. Setidaknya, NASA mengklasifikasikan lubang hitam menjadi tiga jenis, mulai dari 'relative squeakers' sampai dengan lubang hitamg yang mendominasi sleuruh galaksi. Primordial adalah lubang hitam dengan ukuran terkecil, mulai dari ukuran 1 atom sampai dengan ukuran gunung.
Selain Primordial, ada pula Stellar, lubang hitam dengan ukuran 20 kali lebih besar dibandingkan ukuran matahari. Perlu diketahui, ada puluhan lubang hitam berukuran seperti itu di galaksi Bima Sakti. Supermassive Black Holes, merupakan lubang hitam terbesar dimana dapat berukuran lebih dari 1 juta kali ukuran Matahari. Wow, ya!
Lubang Hitam Supermasif pun ada di Galaksi Bima Sakti
Namun, jangan dulu panik. Keberadaan lubang hitam supermasif di galaksi Bima Sakti tidak membahayakan kita. Para astronom sudah mengonfirmasi hal ini bahwa galaksi Bima Sakti baik-baik saja. Kita memang berada di dekat lubang hitam tersebut, namun efeknya tidak akan dapat kita lihat dari tempat kita berada.
Asal Muasal dari Bintang Masif yang Mati
Saat suatu bintang, seperti matahari, mati maka nuklir sebagai bahan bakarnya akan perlahan memudar dan menjadi bintang putih. Meskipun, hal tersebut tidak akan terjadi pada suatu bintang dengan ukuran yang lebih besar.
Saat suatu bintang masif kehabisan bahan bakar, akan terjadi ledakan supernova. Ledakan supernovas ini diakibatkan oleh gravitasi yang membanjiri bintang tersebut sehingga kehilangan bentuk awalnya yang stabil. Ledakan ini dapat terjadi bilamana gravitasi bintang menjadi sangat kuat, sehingga menghancurkan dirinya sendiri. Selanjutnya, inti dari bintang yang tersisa akan meninggalkan gravitasi dengan kekuatan yang sangat besar, sehingga dapat menghisap benda apapun yang ada di sekitarnya. Inti bintang inilah yang selanjutnya menjadi lubang hitam.
Lubang Hitam dapat Lenyap
Kekuatan lubang hitam memang dahsyat, namun bukan berarti tidak bisa lenyap. Hal ini diprediksi oleh seorang fisikawan bernama Stephen Hawking, pada tahun 1974 silam. Fenomena ini lantas dinamakan sebagai radiasi Hawking.
Bagaimana fenomena tersebut bekerja?
Radiasi Hawking memecah massa yang terdapat pada lubang hitam ke ruang angkasa yang berada di sekitarnya. Hal tersebut terus terjadi sampai dengan lubang hitam kehabisan energi. Radiasi Hawking dikenal juga dengan nama penguapan lubang hitam.
Bagaimana bila tubuh Anda terhisap?
Pertanyaan yang menarik. Bila seorang manusia terhisap oleh Lubang Hitam, tubuhnya akan terlihat seperti pasta gigi yang mencuat dari wadahnya semula. Memanjang, dan meregang. Fenomena ini disebut oleh Sir Martin Ress, seorang ahli astronomi asal Inggris, dengan sebutan Spaghettification. Bayangkan, jika Anda terhisap ke dalam lubang hitam, kalian akan mengalami apa yang dinamakan sebagai pembengkokan ruang-waktu. Selain itu, Anda dapat menyaksikan segala hal yang terhisap ke dalam lubang tersebut, baik sebelum maupun sesudah terhisapnya Anda. Artinya, Anda dapat menyaksikan mulai dari asal muasal alam semesta sampai dengan akhir alam semesta itu sendiri.
Artikel Terkait
Artikel Lainnya