rajapress

Prabowo: Ngapain Gus Imin Cepat-Cepat Jadi Cawapres? Mendingan Saya, Nunggu Perintah Jokowi Saja!

2 Sep 2023  |  32x | Ditulis oleh : FDT
anies baswedan

Gempa perpolitikan baru saja terjadi pada saat Anies Baswedan menggandeng Muhaimin Iskandar sebagai cawapresnya. Sangat diluar jangkauan pikiran, karena PKB selama 10 tahun selalu bersama dengan Joko Widodo di pemerintahan.

Pada saat Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) bubar, berubah menjadi Koalisi Indonesia Maju dengan tambahan Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional, PKB merasa tidak diajak berkompromi dalam perubahan nama koalisi, gerakan cepat Partai Nasdem, hanya dalam waktu 3 hari, terjadi kesepakatan Muhaimin Iskandar menjadi cawapres Anies Baswedan.

Dan pada saat yang sama juga, Partai Demokrat yang mengharapkan AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) menjadi cawapres Anies Baswedan oleh SBY (Susilo Bambang Yudhoyono), akhirnya kecewa dan keluar dari koalisi.

Dari pernyataan-pernyataan SBY terlihat seorang ayah yang ingin sekali menempatkan anaknya menjadi cawapres dari sebuah koalisi, kata-kata tajam dan keras ditujukan ke Anies Baswedan. Mungkin bagi pendukung Anies Baswedan, sudah tidak akan dimaafkan. Mau kemana Partai Demokrat? Mau menawarkan AHY jadi cawapresnya Ganjar Pranowo? Atau ke Prabowo Subianto? Rasanya mereka tidak akan mau. PDI Perjuangan tidak ingin cawapresnya nanti akan menusuk dari dalam dan mencalonkan diri menjadi presiden hanya dalam waktu 5 tahun kemudian. Pranowo Subianto sudah dikhianati berkali-kali dengan janji manis dari SBY, dan tetap dari dulu Partai Demokrat tidak mendukung Prabowo Subianto menjadi capres.

Prabowo belum juga mengumuman cawapresnya, karena menunggu keputusan MK (Mahkamah Konstitusi) yang masih dalam pertimbangan untuk merubah batas umur cawapres menjadi 35 tahun. Padahal keputusan untuk merubah umur cawapres dan capres bukan wewenang MK. Prabowo masih menunggu kode dari Jokowi, antara pilih Gibran Rakabuming atau Erick Thohir.

Prabowo Subianto yang dulu berbeda dengan Prabowo yang sekarang. Buktinya pengumuman cawapres saja menunggu arahan dari Jokowi dan sudah menyatakan koalisinya adalah tim Jokowi, yang artinya dalam pengaturan Joko Widodo. Dengan harapan cawe-cawenya Jokowi bisa membuatnya menjadi Presiden.

Banyak yang kecewa, yang dulunya macan asia, yang dianggap mampu memimpin Indonesia dengan baik, malahan menjilat dengan banyaknya kata “Jokowi” di setiap pidatonya. Pendukung Prabowo Subianto dulu dan sekarang sangat berbeda, yang dulu mendukung, tidak akan mendukung lagi, sudah pindah ke Anies Baswedan, pendukung yang sekarang ada pendukung Jokowi yang tidak suka ke PDI Perjuangan.

Baca Juga:
Anda Sering Mendapatkan SMS yang Menawarkan Pinjaman Online? Perhatikan dulu Lima Hal ini

Anda Sering Mendapatkan SMS yang Menawarkan Pinjaman Online? Perhatikan dulu Lima Hal ini

Ulasan      

6 Maret 2020 | 699


lintasdetik.com - Anda sering mendapatkan SMS dari nomor yang tidak dikenal dan menawarkan pinjaman uang tunai? Biasanya, dalam pesan yang dikirim tersebut, dijanjikan bahwa proses ...

Ami, Mobil Mirip Mesin Cuci, namun Ramah Lingkungan

Ami, Mobil Mirip Mesin Cuci, namun Ramah Lingkungan

Tekno      

29 Feb 2020 | 578


 lintasdetik.com - Mobil listrik kembali hadir, kali ini Citroen memperkenalkannya. Mobil listrik ini ditargetkan untuk segmentasi dengan harga yang sangat rendah. Kendaraan ini ...

Pengamat: Anies Baswedan Tak Langgar Etika Politik, Siapa yang Pasang Baliho Duluan?

Pengamat: Anies Baswedan Tak Langgar Etika Politik, Siapa yang Pasang Baliho Duluan?

Politik      

18 Des 2022 | 211


Direktur Eksekutif Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA) Herry Mendrofa ikut menyoroti pernyataan Ketua Badan Pengawas Pemilu atau Bawaslu RI Rahmat Bagja. Pernyataan yang ...

Faktor Terpenting Dalam Memilih Distributor Beras Dan hasil Bumi Terbaik Dan Berpengalaman

Faktor Terpenting Dalam Memilih Distributor Beras Dan hasil Bumi Terbaik Dan Berpengalaman

Ulasan      

6 Des 2019 | 1071


Faktor Terpenting Dalam Memilih Distributor Beras Dan hasil Bumi Terbaik Dan Berpengalaman - Apapun dari jenis bisnis yang Anda jalankan, baik itu secara online maupun offline ...

Merajalelanya Korupsi dan Moralitas Kekuasaan

Merajalelanya Korupsi dan Moralitas Kekuasaan

Politik      

12 Feb 2020 | 1063


Lintasdetik.com - Hariman Siregar dalam kebingungannya dikalangan aktifis, menyampaikan pertanyaan, kenapa jaman Habibie pembobolan Bank Bali hanya Rp. ...

Jadi Tersangka Korupsi Sejak Februari 2019, Bupati Kotim Dari PDIP Belum Dipenjarakan !

Jadi Tersangka Korupsi Sejak Februari 2019, Bupati Kotim Dari PDIP Belum Dipenjarakan !

Nasional      

4 Sep 2020 | 811


Penegakan hukum di Indonesia kembali menjadi sorotan publik, karena sudah membiarkan seorang koruptor yang sudah di tetapkan sebagai tersangka sejak 1 Februari 2019 sampai sekarang masih ...