Gempa perpolitikan baru saja terjadi pada saat Anies Baswedan menggandeng Muhaimin Iskandar sebagai cawapresnya. Sangat diluar jangkauan pikiran, karena PKB selama 10 tahun selalu bersama dengan Joko Widodo di pemerintahan.
Pada saat Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) bubar, berubah menjadi Koalisi Indonesia Maju dengan tambahan Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional, PKB merasa tidak diajak berkompromi dalam perubahan nama koalisi, gerakan cepat Partai Nasdem, hanya dalam waktu 3 hari, terjadi kesepakatan Muhaimin Iskandar menjadi cawapres Anies Baswedan.
Dan pada saat yang sama juga, Partai Demokrat yang mengharapkan AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) menjadi cawapres Anies Baswedan oleh SBY (Susilo Bambang Yudhoyono), akhirnya kecewa dan keluar dari koalisi.
Dari pernyataan-pernyataan SBY terlihat seorang ayah yang ingin sekali menempatkan anaknya menjadi cawapres dari sebuah koalisi, kata-kata tajam dan keras ditujukan ke Anies Baswedan. Mungkin bagi pendukung Anies Baswedan, sudah tidak akan dimaafkan. Mau kemana Partai Demokrat? Mau menawarkan AHY jadi cawapresnya Ganjar Pranowo? Atau ke Prabowo Subianto? Rasanya mereka tidak akan mau. PDI Perjuangan tidak ingin cawapresnya nanti akan menusuk dari dalam dan mencalonkan diri menjadi presiden hanya dalam waktu 5 tahun kemudian. Pranowo Subianto sudah dikhianati berkali-kali dengan janji manis dari SBY, dan tetap dari dulu Partai Demokrat tidak mendukung Prabowo Subianto menjadi capres.
Prabowo belum juga mengumuman cawapresnya, karena menunggu keputusan MK (Mahkamah Konstitusi) yang masih dalam pertimbangan untuk merubah batas umur cawapres menjadi 35 tahun. Padahal keputusan untuk merubah umur cawapres dan capres bukan wewenang MK. Prabowo masih menunggu kode dari Jokowi, antara pilih Gibran Rakabuming atau Erick Thohir.
Prabowo Subianto yang dulu berbeda dengan Prabowo yang sekarang. Buktinya pengumuman cawapres saja menunggu arahan dari Jokowi dan sudah menyatakan koalisinya adalah tim Jokowi, yang artinya dalam pengaturan Joko Widodo. Dengan harapan cawe-cawenya Jokowi bisa membuatnya menjadi Presiden.
Banyak yang kecewa, yang dulunya macan asia, yang dianggap mampu memimpin Indonesia dengan baik, malahan menjilat dengan banyaknya kata “Jokowi” di setiap pidatonya. Pendukung Prabowo Subianto dulu dan sekarang sangat berbeda, yang dulu mendukung, tidak akan mendukung lagi, sudah pindah ke Anies Baswedan, pendukung yang sekarang ada pendukung Jokowi yang tidak suka ke PDI Perjuangan.
Keuntungan Menggunakan Point Of Sale atau Aplikasi Kasir untuk Bisnis Anda
25 Jan 2022 | 589
Dunia sistem informasi terus mengalami perkembangan dan perubahan yang mengikuti kebutuhan kerja manusia yang kompleks. Salah satunya adalah sistem informasi yang terus berkembang untuk ...
Inilah Cara Mudah Mengganti Foto Profile WA Tanpa Terpotong dan Tanpa Aplikasi
13 Apr 2023 | 596
Dengan adanya fitur foto profil wa atau dp whatsapp, pengguna dapat memasang foto diri atau foto tertentu yan diinginkan. Dan dari foto profil tersebut maka kita ...
4 Maret 2020 | 1068
lintasdetik.com - Lingkar Bidikmisi UPI kampus Tasikmalaya telah melaksanakan kegiatan Mabit Bersama Lingkar (MBL) Bidikmisi di Masjid Al-Ikhlas, Gunung Jati, Kahuripan, Kota ...
Pepedan Hills, Wisata Alam yang Tawarkan Pesona Bukit Cinta
6 Mei 2022 | 464
Pepedan hills bertempat di Dusun Pepedan, Desa Selasari, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, Provinsi Jawa Barat. Nama Pepedan Hills berasal dari nama dusun atau kampung itu ...
Beragam Manfaat yang Akan Didapat Jika Menggunakan Jasa Bank Garansi dalam Suatu Bisnis
13 Jul 2024 | 67
Bagi Anda yang memiliki bisnis, istilah bank garansi dan jasa surety bond tentunya tidak asing lagi. bisa jadi Anda pernah atau justru sudah menggunakan layanan perbankan ini. Bank ...
Selain Genetik, Inilah Faktor yang Dapat Meningkatkan Risiko Seseorang Terkena Kanker
26 Maret 2024 | 615
Kanker adalah salah satu penyakit penyebab kematian terbanyak setelah penyakit jantung. Hingga saat ini, belum ditemukan ada obat yang benar-benar bisa menyembuhkan kanker. Akan tetapi ...