rajaseo

Cara Mengendalikan Emosi Anak Agar Lebih Positif

13 Mei 2022  |  954x | Ditulis oleh : FDT
Cara Mengendalikan Emosi Anak Agar Lebih Positif

Emosi memainkan peranan penting dalam perkembangan seorang anak. Sejak bayi dilahirkan, emosi berkembang secara bertahap melalui interaksi dengan lingkungannya. Dalam hal ini, orangtua kemudian dengan orang-orang di sekitarnya.

Dalam pembentukan emosi anak, sebaiknya orangtua harus menyadari pentingnya kualitas hubungan dan ikatan kasih sayang. Pemenuhan kebutuhan emosional yang seimbang, akan membentuk kepercayaan dasar pada diri anak dalam mengembangkan dirinya. Anak akan mampu mewujudkan potensi-potensi dasarnya secara optimal.

Anak-anak perlu belajar menangani rangsangan yang membangkitkan emosi dan cara mengatasi reaksi yang menyertai emosi tersebut, termasuk marah. Pada awal kehidupannya, anak akan kesulitan untuk mengendalikan marahnya. Anak perlu bantuan untuk belajar mengendalikan marahnya dengan bimbingan orangtua.

Guna mengendalikan emosi atau kemarahan anak, terlebih dulu mesti mengetahui beberapa faktor yang melatarbelakanginya, entah secara internal ataupun eksternal. Secara internal umumnya berhubungan dengan masalah genetik, saat anak lapar dan haus, jenuh, serta bosan. Sementara faktor eksternalnya, menyangkut lingkungan yang emosional, lingkungan baru, perasaan tertekan karena tuntutan yang terlalu besar dari orangtua, dan masalah pertemanan.

Setelah kita mengetahui, aspek yang melatarbelakangi sikap emosional yang ditunjukkan oleh anak, orangtua akan mampu mengintervensinya, kecuali yang terkait dengan faktor genetik. Hal itu yang paling tidak mudah untuk diintervensi.

Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengendalikan emosi anak, dengan mempertimbangkan aspek yang melatarbelakanginya, antara lain:

  • Mengetahui jam-jam anak lapar dan mengantuk.
  • Mengetahui tanda-tanda anak lapar dan mengantuk.
  • Menyiapkan berbagai kegiatan dan sarana yang dibutuhkan anak di rumah untuk memenuhi kebutuhan eksplorasi dan pembelajaran mereka.
  • Mempersiapkan kegiatan dan sarana yang dibutuhkan bila anak melakukan kegiatan yang memakan waktu lama dan membosankan.
  • Membuat suasana lingkungan di sekitar anak agar tidak emosional.
  • Mengatur adanya masa adaptasi dan persiapan bagi setiap anak bila akan memasuki lingkungan baru.
  • Membimbing anak untuk belajar memahami orang lain, termasuk memahami tentang marah yang dia rasakan. Orangtua juga perlu mengajari anak untuk mengatasi perasaan marahnya dengan cara yang dapat diterima oleh lingkungan sekitar anak.

Ada pun hal-hal yang dapat dilakukan orangtua untuk mengurangi faktor pemicu sikap emosional anak di usia 2-12 tahun, antara lain:

  • Menghindari menyuruh anak melakukan hal yang enggan dilakukannya.
  • Memberikan pemahaman kepada anak bahwa tidak selamanya keinginan mereka harus dipenuhi.
  • Melatih anak untuk ikhlas menerima hasil.
  • Menghindari menyuruh saat anak sedang asyik melakukan aktivitas lain. Anak perlu diberi waktu peralihan dari aktivitas sebelumnya ke aktivitas yang baru.
  • Menghindari menyalahkan anak dengan menurunkan harga dirinya.
  • Menghindari untuk menggoda anak, terutama saat kondisinya mudah marah.
  • Menghindari nada menggurui pada anak.
  • Menghindari untuk membandingkan anak dengan orang lain, dan sebagainya.

Setelah mengatasi berbagai faktor yang dapat menimbulkan marah, anak juga perlu dilatih untuk mengendalikan marah. Tujuannya, anak dapat bersosialisasi dengan baik, memiliki rasa percaya diri, dan memiliki keterampilan mengelola emosi sejak dini.

Jika terdapat 2 sikap moral yang diperlukan oleh anak zaman now, sikap yang paling tepat ialah kasih sayang dan kontrol diri. Semoga tulisan ini dapat memberikan inspirasi bagi pengembangan emosi anak agar lebih positif. Semoga bermanfaat.

Berita Terkait
Baca Juga:
Waspadai Virus Hendra, Penyakit dari Kuda ke Manusia, Bagimanakah Tanda-tandanya?

Waspadai Virus Hendra, Penyakit dari Kuda ke Manusia, Bagimanakah Tanda-tandanya?

Mancanegara      

20 Mei 2022 | 972


Sesudah Covid-19 mulai teratasi, sekarang timbul beberapa penyakit baru. Mulai dari hepatitis akut sampai virus Hendra (HeV), yang diketemukan di Australia. Lantas, apa sebetulnya virus ...

https://masoemuniversity.ac.id/

Ma'soem University: Universitas Islam Unggul yang Mencetak Pemimpin Bangsa

Pendidikan      

9 Jul 2024 | 303


Ma'soem University adalah salah satu universitas di Bandung yang terkenal dengan kualitas pendidikannya. Universitas ini memiliki beberapa fakultas dan jurusan/program studi yang unik ...

Manfaat Blog untuk Memperkenalkan Program Unggulan Universitas

Manfaat Blog untuk Memperkenalkan Program Unggulan Universitas

Tips      

9 Maret 2025 | 126


Di era digital saat ini, keberadaan blog telah menjadi salah satu alat komunikasi yang sangat efektif. Bagi universitas, blog dapat berperan penting dalam memperkenalkan program unggulan ...

Rahasia Postingan Viral Di Facebook Menggunakan Jasa Like

Postingan Sepi Like? Jasa Like Facebook Bisa Jadi Jawabannya!

Tips      

10 Apr 2025 | 80


Di era media sosial saat ini, mendapatkan interaksi yang tinggi di setiap postingan adalah hal yang sangat penting. Namun, tidak jarang kita melihat postingan yang sepi dari like dan ...

Strategi Sukses Masuk FKUI: Perencanaan dan Eksekusi yang Tepat

Strategi Sukses Masuk FKUI: Perencanaan dan Eksekusi yang Tepat

Pendidikan      

3 Maret 2025 | 198


Masuk ke Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) adalah impian banyak pelajar di seluruh Indonesia. Selain dikenal sebagai salah satu fakultas kedokteran terbaik di Tanah Air, FKUI ...

Mabit Bersama Lingkar Bidikmisi UPI Tasikmalaya, mulai dari Santunan Yatim sampai dengan Pengajian Bersama

Mabit Bersama Lingkar Bidikmisi UPI Tasikmalaya, mulai dari Santunan Yatim sampai dengan Pengajian Bersama

Nasional      

4 Maret 2020 | 1536


lintasdetik.com - Lingkar Bidikmisi UPI kampus Tasikmalaya telah melaksanakan kegiatan Mabit Bersama Lingkar (MBL) Bidikmisi di Masjid Al-Ikhlas, Gunung Jati, Kahuripan, Kota ...