lintasdetik.com - Berangkat dari sebuah pernyatan petinggi nazi, Paul Joseph Goebbels yang mengatakan “kebohongan yang di ucapkan secara berulang-ulang, niscaya akan menjadi sebuah kebenaran yang dipercaya”.
Di-era sosial media kita sering menemukan fenomena ini sebagai suatu permasalahan yang komplek dan nyata, dimana kebohongan atau hoax menjadi sebuah konsumsi yang biasa ditengah-tengah masyarakat. Pertumbuhan hoax ternyata sejalan dengan pertumbuhan orang dalam mengakses internet, di Indonesia sendiri ada sekitar 123 juta orang mengakses internet yang ini berpotensi untuk termakan oleh berita-berita bohong atau hoax, terlebih negera kita tergolong sebagai developing country atau Negara berkembang yang masyarakatnya cenderung memiliki literasi yang rendah sehingga penyebaran hoax lebih efektif dan massif.
Contoh kecil yang bisa kita lihat bagaimana hoax dianggap sebagai hal yang lumrah, Misalkan yang paling familiar sering kita lihat adalah advertisement atau iklan yang sering muncul di TV atau HP. Iklan dibuat biasanya dalam rangka menarik orang untuk membeli sebuah produk yang di pasarkan dengan membuat konten yang sifatnya hiperbola (berlebihan) dan terkadang mengada-ngada, secara tidak sadar ini merupakan kebohongan yang kita anggap sebagai suatu hal biasa dan melatih otak untuk menerima hal tersebuat yang pada akhirnya dianggap sebagai suatu hal yang benar. Jadi tidak heran kalo kita terkenal dengan Negara pasar atau dalam arti lain masyarakat yang tergolong konsumtif, karena mudah menerima iklan yang menjadi aspek acuan pembelian bukan berdasarkan kebutuhan.
Berita bohong atau hoax biasanya dibuat dengan pendekatan bahasa story telling yang sangat menarik dan mudah dicerna oleh orang banyak, sehingga penyajianya begitu renyah dikonsumsi di semua kalangan masyarakat. Terlebih untuk mencari sebuah keberan berita, orang perlu mengecek ke absahan suatu bertita dengan mencari data-data yang valid sampai membandingkan kebenaran antara data yang di cari dengan berita yang ada. Proses ini begitu berat untuk Negara berkembang dengan literasi yang masih rendah, masyaraktanya biasanya lebih suka hal-hal yang mudah, sehingga informasi hoax lebih menarik untuk di baca.
Sebaliknya dengan fakta atau berita benar yang terkadang membosankan untuk dibaca atau di konsumsi karena terkesan disampaikan secara formal sehingga orang malas untuk membacanya. Jadi untuk menyelesaikan masalah hoax di Negara kita yang harus pertama kita lakukan adalah meningkatakan taraf literasi masyarakat kita melalu pendidikan sehingga hoax atau berita bohong dapat kita solusikan di kemudian hari. (Am/Red)
Aplikasi Pintu, Aplikasi yang Mudah dan Cocok Bagi Pemula yang Ingin Mencoba Dunia Cryptocurrency
22 Apr 2024 | 621
Investasi perdagangan seperti cryptocurrency sekarang ini banyak diminati oleh generasi muda. Dan ini membuat banyak aplikasi crypto yang bermunculan. Aplikasi crypto apakah yang cocok ...
Mengatasi Masalah Invalid Clicks di AdSense YouTube
3 Agu 2024 | 352
AdSense YouTube merupakan salah satu sumber pendapatan yang penting bagi para konten kreator di platform YouTube. Namun, salah satu masalah yang sering dihadapi oleh para pemilik channel ...
4 Cara Mengatasi Sakit Tulang Belakang yang Ampuh dan Sederhana
16 Jun 2022 | 1085
Tulang merupakan ѕаlаh satu bagian tubuh yang bіѕа menopang bаdаn mаnuѕіа аgаr bіѕа tеgаk berdiri dаn beraktivitas. ...
Dicurigai Melebihi Izin Tinggal 14 WNA Penghuni Apartemen Green Pramuka City Diamankan
12 Nov 2019 | 1090
Dicurigai Melebihi Izin Tinggal 14 WNA Penghuni Apartemen Green Pramuka City Diamankan - Sebanyak 14 imigran gelap yang berasal dari Afrika diamankan di kantor Imigrasi Kelas 1 non-TPI ...
Cara Memilih travel Haji Plus Terbaik di Jakarta
1 Nov 2023 | 702
Haji merupakan salah satu ibadah yang wajib bagi umat muslim yang mampu. Melaksanakan ibadah haji adalah impian setiap muslim. Akan tetapi memilih travel haji yang ...
AYOCPNS Tryout: Rahasia Sukses CPNS 2025
27 Maret 2025 | 83
Persiapan untuk mengikuti seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2025 kini semakin mendesak. Banyak pelamar yang ingin memastikan bahwa mereka memiliki peluang terbaik untuk dapat lolos ...