lintasdetik.com - Setelah sempat memanas, akhirnya Turki dan Rusia, mengumumkan gencatan senjata militer di Idlib, Kamis (5/3) waktu setempat. Keputusan ini terjadi setelah dilakukannya pertemuan antar kedua negara tersebut di Moskow. Pertemuan ini, berlangsung selama enam jam.
Perlu diketahui, bahwa Idlib merupakan wilayah pemberontak terakhir di Suriah. Wilayah ini didera dengan maraknya pertumpahan darah serta tindak kekerasan yang tinggi, sejak Desember di tahun lalu. Alasan inilah yang membuat pasukan Suriah, yang mendapatkan dukungan Rusia, untuk melakukan tindakan militer agar mendapatkan kembali kendali atas wilayah Idlib tersebut.
Masih berkaitan dengan gencatan senjata, Erdogan memperingatkan, bahwasanya Turki tidak akan tinggal diam bilamana Rusia melanjutkan serangannya. Selain itu, dirinya menegaskan bahwa Turki siap untuk membalas dengan kekuatan penuh bilamana hal tersebut terjadi. Diketahui, Turki sudah mengirim ribuan tentara ke wilayah Idlib untuk mengusir tentara Suriah yang bercokol disana.
Di lain pihak, Presiden Rusia, Vladimir Putin, menyampaikan bahwa meksipun Rusia sejatinya tidak selalu setuju dengan mitra Turki, namun dirinya berharap bahwa kesepakatan yang sudah ada dapat menjadi dasar yang baik dalam upaya untuk menyelesaikan dan mengakhiri pertempuran di zona deeskalasi idlib. Dengan gencatan senjata militer ini pun, diharapkan dapat mengakhiri penderitaan penduduk sipil setempat, dan menahan kriris kemanusiaan yang mulai dan terus berkembang di wilayah Idlib.
Selain itu, kesepakatan yang dibahas selama enam jam ini, Erdogan dan Putin sepat untuk membantu para pengungsi dari Idlib kembali ke rumahnya masing-masing. Keduanya pun bersepekat untuk membangun koridor kemanan di sepanjang jalan raya yang membentang mulai dari timur-barat, serta akan mengadakan patroli bersama pada tanggal 15 Maret, minggu depan.
Koridor keamanan ini akan membentang sejauh enam kilometer ke arah utara, dan enam kilometer ke arah selatan jalan raya M4. Adapun menteri pertahanan dari kedua negara sama-sama menyepekati paramater koridor keamanan dalam waktu satu pekan.
Meskipun Rusia mendukung Presiden Suriah Bashar al-Assad, dan Turki mendukung pasukan oposisi, kedua pimpinan negara ini berhasil mengoordinasikan kepentingan di Suriah.
Dalam pernyataan bersama yang dibacakan oleh menteri luar negeri Turki dan Rusia, kedua belah pihak mengatakan, koridor itu akan membentang enam kikometer ke utara dan enam kilometer ke selatan jalan raya M4. Keduanya mengatakan, menteri pertahanan masing-masing negara akan menyetujui parameter koridor dalam waktu sepakan. Hingga krisis terkahir, Putin dan Erdogan berhasil mengoordinasikan kepentingan di Suriah meskipun Moskow mendukung Presiden Suriah Bashar al-Assad, sementara Ankara mendukung pasukan oposisi.
Sebelumnya, Assad menuduh bahwa Turki mendukung teroris. "Erdogan tidak dapat memberi tahu orang-orang Turki mengapa dia mengirim pasukannya untuk berperang di Suriah dan mengapa tentaranya dibunuh di sana karena masalah itu tidak ada hubungannya dengan kepentingan Turki, tetapi dengan ideologi Ikhwanul Muslimin," ungkap Assad, dikutip Aljazirah, Jumat (6/3) waktu setempat.
"Masalah utamanya di Idlib adalah hasrat Assad untuk mendirikan wilayah yang sepenuhnya dikendalikan dan memblokir perbatasan dengan Turki, sementara mendorong 3 juta populasi Sunni, yang tak bersahabat dengan Assad, ke wilayah Turki," ujar Vladimir Frolov, Analis hubungan luar negeri Rusia, pada hari Kamis (5/3).
Konflik Suriah yang terjadi, dianggap oleh PBB sebagai krisis kemanusiaan yang paling buruk, sepanjang sejarah perang saudara selama sembilan tahun yang terjadi di Suriah. Tercatat, 300 masyarakat sipil, dimana termasuk 100 anak-anak, terbunuh. Selain itu, hampir satu juta orang terlantar secara internal ke perbatasan Turki. Bahkan, sebagian diantara mereka terpaksa untuk membuat tenda di tempat terbuka.
Jasa konsultan IT Solusi Terbaik Untuk Kemajuan Bisnis Anda
1 Jul 2019 | 1206
Jasa konsultan IT Solusi Terbaik Untuk Kemajuan Bisnis Anda - Zaman semakin canggih dan mobilitas bermacam informasi semakin tinggi. Yang memiliki keahlian dan selalu up date ...
Tipe Orang Keras Kepala Ngeyelan Dan Cara Nyleneh Mengatasinya
18 Jun 2020 | 1098
Menghadapi orang yang keras kepala dam ngeyelan itu memang menyebalkan dan ngeselin. Buat tahu cara mengatasinya kamu perlu tahu dulu apa jenis-jenisnya. Ada banyak jenis orang yang ...
Mungkinkah Komnas HAM Juga Akan Dilaporkan Ke Pengadilan Internasional ?
12 Jan 2021 | 899
Kekecewaan banyak pihak atas hasil kerja Komnas HAM memang wajar. Terlalu banyak pertanyaan yang menggantung jawabannya dari hasil penyelidikan yang telah dirilis. Soal tembak menembak, ...
Tips Dalam Memilih Geomembrane yang Tepat dan Berkualitas
13 Jan 2024 | 632
Geomembrane termasuk salah satu dari jenis geosintetik yang memliki bentuk lembaran impermeable dengan ukuran ketebalan yang bervariasi. Material ini berbahan dasar sintetik ...
Cara Sehat Menurunkan Berat Badan dalam Satu Minggu
7 Jun 2020 | 992
Banyak yang salah kaprah ketika menjalani program diet, bukannya berat badan turun tapi justru semakin naik. Artinya cara sehat menurunkan berat badan yang diikuti bisa saja salah atau ...
Mau Kuliah Karyawan di Bandung? Ma'soem University Siap Membantu
22 Okt 2024 | 200
Bagi para karyawan yang ingin melanjutkan pendidikan namun terkendala oleh jadwal kerja, Ma'soem University hadir sebagai solusi yang tepat. Dengan program kelas karyawan yang fleksibel ...